Apakah Agama dan Tuhan adalah Penyebab Perang



Agama pada dasarnya adalah salah satu alasan penyebab adanya perang.
Banyak argumen yang mengatakan bahwa agama merupakan landasan untuk hidup damai namun ketika kita menggali lebih dalam alasan di balik perang, agama merupakan sumber penyebab utama.
Kalau begitu apa hubungannya dengan Ketuhanan ?

Agama sebagai sarana dan juga penghubung untuk setiap Individu mengenal akan sang pencipta.
Mengapa saya mengatakan Agama dan Tuhan sebagai penyebab perang ? tentunya ini lebih tertuju pada setiap Individu yang menyatakan diri bertuhan namun acap kali mereka kehilangan empati dan juga belas kasihan. Berperilaku seperti Yudas yang menyatakan diri sebagai murid Yesus namun menjual Yesus untuk kepentingannya sendiri.

Bayangkan seandainya agama itu tidak ada dan semua orang menyembah Tuhan yang sama.
Apakah dunia akan Damai? Apakah setiap orang akan hidup rukun tanpa melihat perbedaan?
Mungkin ia, mungkin juga tidak.

Berbicara soal Agama, ketuhanan dan juga peperangan mengingatkan saya akan lagu Jonh Lennon yang berjudul Imagine. Awal mendengar lagu ini, saya merasa sangat terganggu dalam hati berkata (what the hell with this guy) karena kerap kali lirik dari lagu tersebut dianggap sebagai pernyataan anti-agama dan Tuhan. namun setelah di telaah ternyata  yah semua orang memiliki mimpi akan dunia yang damai tanpa perbedaan dan juga perselisihan. Ia membayangkan tidak ada surga, neraka dan juga agama.

Bagi orang yang mengakui dirinya saleh Tentu saja mimpi lennon dianggap tabuh.
Pendapat saya agama barangkali hanya diperlukan bagi orang yang membutuhkannya. Karena untuk berbuat baik, tidak selalu orang butuh agama yang diperlukan hanya empati dan juga belas kasih.

Orang-orang yang menyebut dirinya bertuhan seringkali menempatkan dirinya pada satu titik dimana orang lain dianggap berdosa dan dan tidak layak secara langsung mereka menunjukan sikap anti pati dan mulai menjudge orang lain.

Then I got the point bahwa sebenarnya letak permasalahnya bukan di agama dan Tuhan namun ini soal pandangan dan tafsiran setiap individu dimana kita lihat begitu banyaknya agama dan kemudian terjadi pertikaian untuk membenarkan agama masing-masing dan menghakimi agama lain.

Kutipan dari bapak Heru margianto “Atas nama surga diciptakan neraka di bumi. Atas nama iman sekat-sekat dibangun. Eksklusivitas kelompok dikukuhkan. Stereotype didengungkan, Demi surga.

Berbicara soal surga dan neraka, ada benarnya tentang pesan yang disampaikan oleh Lennon.
Banyak orang yang berbuat baik semata-mata untuk mendapatkan surga sebagai imbalan, ada pula yang takut akan neraka sehingga Tuhan di kebelakangkan.

Kalau begitu untuk apa beragama kalau agama itu sendiri hanya mengkubukan setiap umatnya?
Untuk apa beragama kalau hanya mengincar surga sebagai imbalan ?

Agama dalam bahasa sangsekerta di bagi menjadi 2 yaitu ‘A’ yang artinya tidak dan ‘Gama’yang berarti kacau balau jadi pengertian agama adalah tidak kacau balau.
Namun masih saja banyak orang yang yang mengaku beriman menggunakan Agama dan ketuhan an sebagai alasan peperangan rohani bahkan sampai kekerasan fisik yang berujung pada kematian. Perilaku yang di anggap bajik, menghilangkan ketulusan sejati. Perbuatan baik didasari oleh rasa takut.

Well, mungkinkah harus dideskripsikan tentang beriman tanpa rasa takut? Atau diciptakan dunia yang damai tanpa harus ada surga dan neraka?

Entahlah, berbicara soal agama tidak akan ada habisnya. Beriman memang rasional.
Lupakan akan imbalan surga dan neraka,  percaya akan Tuhan,  mari hidup rukun dan damai menghargai satu sama lain tanpa menjadikan agama sebagai kubu pemisah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serui Kota Kembangku

Find your right way to Move On